PEMBAHASAN MATERI PENGANTAR
BISNIS
TUGAS
MATA KULIAH :
PENGANTAR BISNIS
DOSEN : Dr. H. ISHAK AWALUDDIN, SE., M.Si,Ak,CA,ACPA
OLEH:
APRILIA MUSTIKA (B1C119187)
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
BAB V
MOTIVASI KERJA
2.1. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut
arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif atau hal
yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS,
memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut:
“pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan inspirasi,
semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk
mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan
orang-orang atau karyawan agar mereka
besemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang
tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian
motivasi kerja dari sejumlah penulis sebagai berikut:
- George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
- Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan keseluruhan proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
- Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis yang mencerminkan interaski antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri seseorang.
- G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya”.
- M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan.Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimanadikehendakidariorang-orangtersebut.
2.2. Dasar – dasar Pokok Motivasi Kerja
Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras
sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas
kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan.,
Sumber
motivasi ada tiga factor yakni :
(1). Kemungkinana untuk berkembang
(2). Jenis pekerjaan
(3). Apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan
tempat
mereka
bekerja.
Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh
terhadap motivasi kerja karyawan, yakni:
a. Rasa
aman dalam bekerja
b. Mendapatkan
gaji yang adil dan kompetitif
c. Lingkungan
kerja yang menyengangkan
d. Penghargaan
atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.
Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan,
pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang
menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan, output yang diharapkan
serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu
kerja karyawan.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.
2.3. Teori – Teori Motivasi Kerja
1.Teori A. H. Maslow
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan
yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri
manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
Aktualisasidiri
Kebutuhan
untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesutu
Penghargaan
diri
Kebutuhan
akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain
Kepemilikan
sosial
Kebutuhan
merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi,
berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai
Rasa
aman
Kebutuhan
rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan
hidup
Kebutuhan
fisiologis
Kebutuhan
fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai
kebutuhan terendah
Bagian di
atas menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu
mengikuti alur yang dijelaskan oleh teori Maslow.Semakin ke atas kebutuhan
seseorang semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria
kebutuhannya, contohnya kebutuhan kategori self actualization/kebutuhan
kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita / harapan individu untuk
mengembangkan bakat yang dimilikinya.Jika dilihat dari struktur dan
keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih banyak pada
peringkat kebutuhan fisiologis.
2.
Teori David Mc Uelland
David Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di
universitas Harvard menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat
penting di dalam organisasi tentang motivasi mereka. Mc Clelland theory of
needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
•
Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk
mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga
perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan.
•
Kebuthan dalam kekuasaan/ororitas kerja (need for power), kebutuhan untuk
membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya
masing-masing.
•
Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan
mengenal lebik dekat rekan kerja dalam organisasi.
3.
Toeri Mc Gregor
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda
tentang manusianegative
dengan tanda x dan positif dengan tanda Y. Setelah melakukan penyelidikan
tentang perjanjian seorang manajer dan karyawan, Mc. Gregor merumuskan
asumsi-asumsi dan perilaku manusia dalamorganisasi sebagai berikut:
Teori
X (negative) merumuskan asumsi seperti:
•
Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia akan
menghindari atau bermalas-malasan
dalam bekerja.
•
Semenjak manusia tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan di
kontrol bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja
dengan sungguh - sungguh.
•
Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa
mungkin.
•
Kebanyakan manusia menempatkan keamanan dan di atas faktor lainnya yang
berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit
ambisi.
Sebaliknya
teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Manusia dapat memandang pekerjaan
sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah.
•
Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrakan diri sendiri jika mereka
melakukan
komitmen
yang sangat objektif.
•
Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah tersebar
secara meluas
diberbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top manajement/dewan direksi jadi teori MC.
Gregor ini lebih memihak kepada asumsi-asusmi Y dari perilaku sumber
daya manusia di dalam organisasi. Boleh jadi, ide-ide secara partisipasi
manusia dalam kepuasan kerjanya.
4.
Teori M. Scott Myers
M. Scott Myers dari Texas menelaah 5 kelompok karyawan
yaitu: ilmuwan, insinyur, penyelia pembuatan, teknisis pria yang dibayar
berdasarkan jam, dan perakitan wanitan. Myers menerangkan 2 tipe karyawan:
pencari motivasi adalah
karyawan yang dimotivasi oleh keberhasilan pelaksanaan, tanggung jawab,
pertumbuhan, pengembangan, pekerjaan itu sendiri dan pengakuan, sedangkan
pengelak motivasi biasanya terlalu memikirkan/merasa tidak puas dengan
faktor-faktor seperti upah dan tunjangannya. Karena itu manajer yang ingin
memotivasi karyawan harus menentukan orientasi kelompok dan sesudah itu
menerapkan langkah-langkah perbaikan yang layak.
5.
Toeri Frederick Herzberg
Menurut teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai
motivator terhadap pegawai, yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang
untuk bekerja baik terjadi dari:
•
Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka
pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan
kesempatan agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil.Selanjutnya agar pemimpin
memberi semangat pada para pegawainya sehingga pegawai telah berhasil
mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
•
Recognition (pengakuan)
Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan
berbagai cara, yaitu:
-
Memberi surat penghargaan
-
Memberi hadiah berupa uang tunai
-
Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai
-
Memberi kenaikan gaji dan promosi
•
The work it self (pekerjaan itu sendiri)
Pemimpin membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan,
sehingga pegawai mengerti akan pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan
berusaha menghindarkan kebosanan dalam pekerjaan pegawai serta mengusahakan
agar pegawai sudah tepat dalam pekerjaannya.
•
Responsibilities (tanggung jawab)
Agar responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi
pegawai, pemimpin harus menghindari supervise yang ketat, dengan memberikan
pegawai bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan
prinsip partisipasi.
•
Advancement (pengembangan)
Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka
pemimpin dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih
bertanggung jawab.Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang
siap untuk mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnnya atau dikirim mengikuti
pendidikan atau latihan lanjutan.
2.4. Motivasi
Bersifat Positif
Setiap pemimpin harus mempelajari setiap perilaku karyawan
agar bisa menggunakan motivasi yang tepat dan cocok.
•
Penghargaan terhadap pekerjaan
Kebanyakan manusia senang menerima pengakuan terhadap
pekerjaan yang diselesaikannya dengan baik, berdiam diri saja tidak
cukup.Terutama apabila pekerjaan baik dihargai tanpa, komentar, sementara
pekerjaan jelek selalu diberikan teguran. Bagaimana penghargaan terhadap
pekerjaan yang teselesaikan dengan baik akan menyenangkan hati itu.
•
Komunikasi dan informasi
Pemberian informasi yang jelas akan sangat berguna untuk
menghindari adanya gosip, desas-desus dan sebagainya harus ada informasi dan
komunikasi kepada karyawan dengan baik, jelas dan terperinci. Hasilnya, setelah
diberikan penjelasan atau informasi, mereka akan bersemangat atau termotivasi
dalam bekerja.
•
Persaingan, partisipasi dan kebanggaan
Pada umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan
jujur.Sikap dasar ini bisa di manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan
motivasi persaingan yang sehat dalam menjalankan tugasnya.Pemberian hadiah
untuk yang menang merupakan bentuk motivasi postif.Dengan dijalankannya partisipasi
ini bisa di peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik
karena banyak sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap
perintah yang diberikan dan adanya perasaan diperlukan.Kebanggan disini sebagai
alat motivasi dengan persaingan dan pemberian penghargaan.
2. 5. Berbagai
Pandangan Motivasi Kerja Dalam Organisasi
-
Model tradisional
Model motivasi tradisional
dihubungkan dengan tokoh Fredrick Taylor untuk memberikan dorongan kepada
karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para manajer menggunakan
sistem upah.Semakin banyak mereka menghasilkan/mencapai hasil kerja yang
sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
-
Model hubungan manusiawi
Elton Maya dan peniliti tentang hubungan manusia lainnya
menemukan bahwa kontak sosial yang dialami mereka, dan kebosanan serta
rutinitas pekerjaan merupakan hal-hal yang mengurangi motivasi dalam bekerja.Sehingga
mereka menganjurkan para manajer bisa memotivasi karyawan dengan mengakui
kebutuhan sosial dan membuat mereka merasa penting dan berguna.
Perusahaan mencoba untuk mengakui kebutuhan sosial karyawan
dan mencoba memotivasi mereka dengan meningkatkan kepuasan kerja.Para karyawan
diberi lebih banyak waktu kebebasan untuk mengambil keputusan dalam
pekerjaannya.Dalam model atasan mereka memperlakukan dengan baik dan tenggang
rasa juga penuh perhatian atas kebutuhan mereka.
-
Model sumber daya manusia
Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para
karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa
tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana
setiap karyawan menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya
masing-masing.
2. 6. Insentif
Bagi Para Manajer dan Eksekutif
1.
Insentif jangka pendek bonus tahunan
Hal ini bertujuan untuk motivasi kinerja jangka pendek dari
para manajer dan dikaitkan dengan keuntungan perusahahaan.Bonus ini dapat
menghasilkan penyesuaian kurang lebih 25% lebih dari total pembayaran. Tiga hal
yang harus dipertimbangkan dalam hal ini adalah:
•
Memenuhi syarat
Berdasarkan satu survei, sekitar 25% perusahaan memutuskan
dapat memenuhi syarat berdasarkan pada sebuah kombinasi beberapa faktor,
termasuk level/jabatan pekerjaan, level gaji pokok, dan pertimbangan kebebasan
memilih,
Seorang eksekutif yang mendapatkan gaji dan $ 150.000 bisa
mendapatkan bonus lagi 80%.Sedangkan seorang manajer yang mendapatkan $ 80.000
hanya bisa mendapatkan lagi 15% dari gaji bonus. Sebuah perusahaan biasa dapat
membuat sebuah rencana dimana eksekutif bisa mendapatkan 45% dari gaji pokok,
manajer 25% dan personalia penyeliaan 12%.
•
Ukuran dana
Perusahaan juga harus memutuskan total jumlah bonus yang
tersedia ukuran dana. Dalam hal ini perusahaan memiliki rumus masing-masing
satu alternative adalah menyimpan sebuah jumlah minimal keuntungan.
•
Penghargaan perorangan
Biasanya sebuah bonus target (dan juga jumlah maksimum,
barangkali dua kali lipat bonus target) ditetapkan bagi setiap posisi yang
memenuhi syarat, dan penghargaan aktual mencerminkan kinerja seseorang.
Perusahaan menghitung peringkat kinerja bagi setiap manajer, menghitung
perkiraan bonus total awal, dan membandingkan total jumlah uang yang dibutuhkan
dengan dana bonus yang tersedia. Jika diperlukan, mereka kemudian menyesuaikan
perkiraan bonus perorangan.
Perusahaan harus memiliki peraturan yang tepat, antara lain:
jangan membayar pembuat kinerja yang luar biasa dengan jumlah yang kurang
daripada target penghargaan mereka, bagaimanapun kinerja organisatoris dana
berikan mereka penghargan yang lebih besar daripada yang anda berikan bagi
manajer lainnya.
2.
Insentif jangka panjang
Pengusaha menggunakannya untuk memasukkan perspektif kedalam
keputusan para eksekutif mereka, dengan memberikan mereka mengakumulasikan
modal (biasanya opsi untuk membeli saham perusahaan) yang hanya dapat
dibuangkan setelah sejumlah tahun tertentu, insentif itu antara lain:
•
Opsi saham
Opsi saham adalah hak untuk membeli sejumlah tertentu bagian
dari saham perusahaan dengan melaksanakan opsi mereka untuk membeli bagian
tersebut dimasa mendatang, tetapi pada harga saat ini asumsinya adalah bahwa
harga saham itu akan naik. Sebagai contoh, diperkirakan bahwa ospi saham telah
bertanggung jawab untuk hampir 63% dari kompensasi yang dibayarkan oleh
perusahaan puncak Amerika tahun 2000 bagi para CEO mereka, hal itu dari 26% tahun 1994,
dan 2% pada awal 1980-an.
Pada tahun lalu, perusahaan seperti Apple Computer,
Pacivic Care healt System, dan Lehman Brothers semuanya memberikan bagian dan
opsi saham kepada para karyawan mereka yang sama dengan sekitar 15% dari total
saham mereka yang beredar, opsi saham yang tidak memenuhi persyaratan adalah
yang paling popular. Ospi mereka dalah untuk membeli saham pada harga awal,
biasanya nilai pasar wajar pada waktu pemberiannya.Untuk itu, para CEO
diberikan penghargaan pemberian mega opsi yaitu pemberian besar dimuka dalam
bentuk pemberian tahunan.
•
Rencana opsi saham berbeda
Karyawan berbeda cenderung untuk memiliki rencana opsi saham
berbeda, rineka bagi karyawan penting (seperti eksekutif puncak) biasanya
memberikan nilai tinggi yang sangat berarti dari saham yang dapat diterima
karyawan.
Program karyawan penting mungkin hanya sampai pada
segelintir eksekutif puncak dan memberikan insentif ekonomis yang berarti untuk
memotivasi orang-orang ini dan mempertahankan mereka dalam dewan.Terlalu banyak
opsi saham dapat menjadi terlalu berlebihan.Untuk itu, diperlukan pasar saham
tergantung.
•
Rencana lain
Rencana lain ini seperti hak apresiasi saham, rencana
pencapaian kinerja, rencana saham terbatas dan rencana saham bayangan.
•
Rencana kinerja
Rencana kinerja adalah rencana yang pembayaran nilainya
tergantung atas kinerja keuangan yang diukur terhadap tujuan yang ditetapkan
pada awal periode beberapa tahun atau disebut dengan bonus.
•
Tunai versus opsi saham
Hal ini tetap berlaku walaupun perusahaan yang membayarkan
bonus tunai telah menghabiskan lebih banyak dan untuk membayar rencana insentif
mereka.Masalah yang paling serius adalah dengan mengenali ukuran kinerja yang
tepat.Untuk itu hanya bisa menggunakan ukuran kinerja saham yang berhubungan
dengan penciptaan kemakmuran pemegang saham.Seperti pengembalian hasil ekuiti.
BAB VI
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Ciri-ciri Seorang Pemimpin
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.
Ciri-ciri pemimpin berkarakter Sebagai berikut:
1. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan kelemahan dan usaha untuk memperbaikinya.
2. Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya.
6. Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.
7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat ” team work “, kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas
Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan :
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
A. Hakikat kepemimpinan
Dari semua pemikiran dan tulisan mengenai kepemimpinan, ada tiga aspek yang menonjol : manusia, pengaruh, dan tujuan. Kepemimpinan dijalankan oleh manusia, melibatkan penggunaan pengaruh, dan digunakan untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi.
B. Kepemimpinan masa kini
Konsep kepemimpinan berubah seiring berubahanya organisasi. Teknologi, kondisi ekonomi, kondisi tenaga kerja, serta nilai-nilai social dan budaya sepanjang masa semuanya memainkan peranan. Hal menarik tentang kepemimpinan masa kini adalah “ pendekatan postheroic “ yang mengutamakan tindakan-tindakan subtil, tidak kasat mata, dansering tanpa pamrih dilakukan ssetiap hari oleh para pemimpin, bukan prestasi hebat para pahlawan bisnis kenamaan.
1. Kepemimpinan tingkat 5
Ciri penting tingkat 5 adalah hamper hilangnya ego, dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan yang terbaik bagi organisasi. Berseberangan dengan konsep pemimpin besar sebagai pribadi hebat dengan ego dan ambisi besar, pemimpin tingkat 5 sering pendiam dan apa adanya.
2. Kepemimpinan interaktif
Fokus untuk menekan ambisi pribadi dan membangun potensi orang lain juga merupakan cirri utama kepemimpinan interaktif. Kepemimpinan interaktif berarti bahwa pemimpin lebih menyukai proses konsensual dan kolaboratif, serta pengaruh muncul lewat hubungan, bukan kekuasaan posisi dan kewenangan formal.
C. Karakter kepemimpinan
Berbagai upaya awal untuk memahami kesuksesan kepemimpinan berfokus kepada karakter pemimpin. Karakter adalah cirri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. Karakter pribadi mereka, karakter fisik, social, dan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka juga diteliti.
D. Pendekatan perilaku
Dua perilaku kepemimpinan utama yang dianggap penting bagi kepemimpinan adalah perilaku berorientasi tugas dan perilaku berorientasimanusia. Kedua metakategori ini, atau kategori perilaku secara luas, terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai situasi dan waktu.
E. Pendekatan kontingensi
1. Teori situasional Hersey dan Blanchard
Teori kepemimpinan situsional merupakan pengembangan menarik dari teori perilaku yang terangkum pada kisi-kisi kepemimpinan.
2. Teori kontingensi fiedler
F. Pengganti kepemimpinan
Pengganti kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan tidak diperlukan lagi. Contohnya, bawahan yang sangat professional yang tahu cara mengerjakan tugas mereka tidak memerlukan pemimpin yang memberitahukan struktur kepada mereka dan yang harus mereka lakukan.
G. Kepemimpinan karismatik dan transformasional
1. Kepemimpinan karismatik dan visioner
Pemimpin karismatik mampu menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu melebihi kemampuannya, meski dihadapkan dengan halangan dan pengorbanan pribadi. Dampak karismatik biasanya muncul setelah :
a. Menyatakan visi mulia yang dirasakan oleh semua pegawai
b. Menampilkan kemampuan memahami dan beremmpati terhadap pengikut
c. Memberdayakan dan memercayai bawahan untuk mencapai hasil
Pemimpin karismatik cenderung sulit ditebak karena mereka menciptakan atmosfer perubahan, dan mereka dapat terobsesi dengan ide-ide visioner yang menggairahkan, menstimulasi, dan mendorong orang lain untuk bekerja keras.
2. Kepemimpinan transformasional versus kepemimpinan transaksional
Pemimpinan transformasional mirip pemimpin karismatik, namun mereka dibedakan oleh kemampuan istimewa mereka untuk memunculkan inovasi dan perubahan dengan mengakui kebutuhan dan kepentingan pengikut mereka, membantu mereka memandang masalah lama dengan cara baru, dan mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo. Pemimpin transaksional memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan, memelapori stryktur, membrikan imbalan yang sesuai, dan mencoba memahami dan memenuhi kebutuhan social bawahan. Pemimpin transformasional mampu memimpin perubahan misi, strategi, struktur, dan budaya di organisasi, di samping mendorong inovasi di bidang produk dan teknologi.
3. Kepemimpinan sebagai pelayanan
a. Kepemimpinan abdi
Pemimpin abdi melampoi kepentingan diri mereka sendiri untuk melayani orang lain dari organisasi. Mereka bekerja pada dua tingkat : untuk pemenuhan tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan perwujudan tujuan atau misi lebih besar dari organisassi mereka. Pemimpin abdi banyak bekerja di organisasi nonprofit karena memberikan cara alamiah bagi mereka menerapkan dorongan kepemimpinan dan keahlian untuk melayani orang lain.
b. Kepemimpinan moral
Kepemimpinan moral melakukan hal yang benar. Ini berarti memperlihatkan perilaku adil, jujur, baik, dan patut dalam melaksanakan kepemimpinan. Jelas bahwa kepemimpinan moral memerlukan keberanian, yaitu kemampuan untuk menghadapi rasa takut dan bertindak menurut nilai-nilai dan nurani.
Ciri-ciri Seorang Pemimpin
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.
Ciri-ciri pemimpin berkarakter Sebagai berikut:
1. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan kelemahan dan usaha untuk memperbaikinya.
2. Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya.
6. Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.
7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat ” team work “, kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas
Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan :
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
A. Hakikat kepemimpinan
Dari semua pemikiran dan tulisan mengenai kepemimpinan, ada tiga aspek yang menonjol : manusia, pengaruh, dan tujuan. Kepemimpinan dijalankan oleh manusia, melibatkan penggunaan pengaruh, dan digunakan untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi.
B. Kepemimpinan masa kini
Konsep kepemimpinan berubah seiring berubahanya organisasi. Teknologi, kondisi ekonomi, kondisi tenaga kerja, serta nilai-nilai social dan budaya sepanjang masa semuanya memainkan peranan. Hal menarik tentang kepemimpinan masa kini adalah “ pendekatan postheroic “ yang mengutamakan tindakan-tindakan subtil, tidak kasat mata, dansering tanpa pamrih dilakukan ssetiap hari oleh para pemimpin, bukan prestasi hebat para pahlawan bisnis kenamaan.
1. Kepemimpinan tingkat 5
Ciri penting tingkat 5 adalah hamper hilangnya ego, dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan yang terbaik bagi organisasi. Berseberangan dengan konsep pemimpin besar sebagai pribadi hebat dengan ego dan ambisi besar, pemimpin tingkat 5 sering pendiam dan apa adanya.
2. Kepemimpinan interaktif
Fokus untuk menekan ambisi pribadi dan membangun potensi orang lain juga merupakan cirri utama kepemimpinan interaktif. Kepemimpinan interaktif berarti bahwa pemimpin lebih menyukai proses konsensual dan kolaboratif, serta pengaruh muncul lewat hubungan, bukan kekuasaan posisi dan kewenangan formal.
C. Karakter kepemimpinan
Berbagai upaya awal untuk memahami kesuksesan kepemimpinan berfokus kepada karakter pemimpin. Karakter adalah cirri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. Karakter pribadi mereka, karakter fisik, social, dan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka juga diteliti.
D. Pendekatan perilaku
Dua perilaku kepemimpinan utama yang dianggap penting bagi kepemimpinan adalah perilaku berorientasi tugas dan perilaku berorientasimanusia. Kedua metakategori ini, atau kategori perilaku secara luas, terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai situasi dan waktu.
E. Pendekatan kontingensi
1. Teori situasional Hersey dan Blanchard
Teori kepemimpinan situsional merupakan pengembangan menarik dari teori perilaku yang terangkum pada kisi-kisi kepemimpinan.
2. Teori kontingensi fiedler
F. Pengganti kepemimpinan
Pengganti kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan tidak diperlukan lagi. Contohnya, bawahan yang sangat professional yang tahu cara mengerjakan tugas mereka tidak memerlukan pemimpin yang memberitahukan struktur kepada mereka dan yang harus mereka lakukan.
G. Kepemimpinan karismatik dan transformasional
1. Kepemimpinan karismatik dan visioner
Pemimpin karismatik mampu menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu melebihi kemampuannya, meski dihadapkan dengan halangan dan pengorbanan pribadi. Dampak karismatik biasanya muncul setelah :
a. Menyatakan visi mulia yang dirasakan oleh semua pegawai
b. Menampilkan kemampuan memahami dan beremmpati terhadap pengikut
c. Memberdayakan dan memercayai bawahan untuk mencapai hasil
Pemimpin karismatik cenderung sulit ditebak karena mereka menciptakan atmosfer perubahan, dan mereka dapat terobsesi dengan ide-ide visioner yang menggairahkan, menstimulasi, dan mendorong orang lain untuk bekerja keras.
2. Kepemimpinan transformasional versus kepemimpinan transaksional
Pemimpinan transformasional mirip pemimpin karismatik, namun mereka dibedakan oleh kemampuan istimewa mereka untuk memunculkan inovasi dan perubahan dengan mengakui kebutuhan dan kepentingan pengikut mereka, membantu mereka memandang masalah lama dengan cara baru, dan mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo. Pemimpin transaksional memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan, memelapori stryktur, membrikan imbalan yang sesuai, dan mencoba memahami dan memenuhi kebutuhan social bawahan. Pemimpin transformasional mampu memimpin perubahan misi, strategi, struktur, dan budaya di organisasi, di samping mendorong inovasi di bidang produk dan teknologi.
3. Kepemimpinan sebagai pelayanan
a. Kepemimpinan abdi
Pemimpin abdi melampoi kepentingan diri mereka sendiri untuk melayani orang lain dari organisasi. Mereka bekerja pada dua tingkat : untuk pemenuhan tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan perwujudan tujuan atau misi lebih besar dari organisassi mereka. Pemimpin abdi banyak bekerja di organisasi nonprofit karena memberikan cara alamiah bagi mereka menerapkan dorongan kepemimpinan dan keahlian untuk melayani orang lain.
b. Kepemimpinan moral
Kepemimpinan moral melakukan hal yang benar. Ini berarti memperlihatkan perilaku adil, jujur, baik, dan patut dalam melaksanakan kepemimpinan. Jelas bahwa kepemimpinan moral memerlukan keberanian, yaitu kemampuan untuk menghadapi rasa takut dan bertindak menurut nilai-nilai dan nurani.
BAB VII
MANAJEMEN PEMASARAN
7.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen
Pemasaran adalah merupakan alat analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan
maksud untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba.
7.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut para Ahli
ü
Manajemen
Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju
dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
ü
Manajemen
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba.
Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak
berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan
kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau
konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta
& Handoko, 1982).
ü
Manajemen
Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program
yang di design untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler
& Amstrong)
ü
American
Marketing Association, menterjemahkan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran
adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan
jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya
menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.
ü
Philip
Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control,
mendefinisikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu
proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan
nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
ü
Definisi
Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
7.2 Konsep Manajemen Pemasaran
Falsafah
konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan
pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep
pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Secara
definitif dapat dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Elemen
Penting dalam Konsep Pemasaran:
1.
Market
oriented berorientasi pada keinginan Konsumen
2.
Penyusunan
kegiatan pemasaran secara terpadu
3.
Pencapaian
tingkat kepuasan Konsumen
Konsep
Manajemen pada hakikatnya mencakup upaya dan strategi yang ditempuh manajemen
dalam rangka untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen.
7.3 Beberapa istilah yang sangat penting dalam konteks pemasaran
1.
Produk
(barang, jasa, ide); Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada
manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. Konsumen akan menyukai
produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik sehingga
perusahaan harus memfokuskan diri pada perbaikan produk yang terus menerus,
menyukai produk yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau karenanya manajemen
harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.
2.
Nilai;
Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan
/ diinginkan, perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki
serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.
3.
Biaya;
Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi
4.
Kepuasan;
Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara
harapan dan kenyataan), Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana
kinerja yang dirasakan (perceived performance) poduk akan sesuai dengan harapan
seorang pembeli atau tidak
5.
Pasar;
Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi
terhadap suatu produk.
7.4 Perencanaan Strategi Pemasaran
1.
Strategi
Pemasaran (Marketing Strategy) adalah proses menentukan target pasar dengan
strategi bauran pemasaran yang terkait dimana:
2.
Target
Market; adalah sekelompok pelanggan homogen atau pasar yang ingin dilayani
permintaannya oleh perusahaan.
3.
Bauran
Pemasaran (Marketing Mix); adalah variabel-variabel yang disusun oleh
perusahaan dalam rangka untuk memuaskan target market tersebut. Marketing Mix
adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi
dan sistem saluran distribusi. Variabel-variabel marketing mix ini dapat
dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan
posisi yang sangat strategis dipasar.
BAB VIII
KEBIJAKAN PRODUK
8.1 KONSEP PRODUK
Produk adalah segala sesuatu yang
memberikan nilai yang dapat memberikan manfaat bagi konsumen.
Alasan utama konsumen membeli
produk,yaitu:
·
Ciri
khas(feature), yaitu ciri – ciri yang terdapat dalam suatu produk yang
membedakan dengan produk yang lain
·
Manfaat(benefit),
yaitu manfaat yang ditawarkan oleh suatu produk yang dirasakan oleh konsumen
Secara
umum produk yang ditawarkan dibagi ke dalam dua kelompok utama yaitu produk
yang memiliki fisik dan produk yang tidak memiliki fisik (jasa).
1)
Produk
fisik, yaitu produk yang terlihat secara fisik dan dapat diketahui wujud dari
produk tersebut. Contoh produk fisik, yaitu: kursi, mobil, sabun, dll.
2)
Jasa,
yaitu produk yang tidak terlihat fisiknya sehingga orang tidak bisa mengetahui
wujud produk tersebut namun dapat merasakan manfaat yang di berikan oleh produk
tersebut. Contoh produk jasa, yaitu: tukang cukur, tukang pijat, dll.
8.2 KLASIFIKASI PRODUK
Salah
satu untuk mengklasifikasikan produk adalah berdasarkan pembeli yang
diharapkan. Pembeli dibagi dalam 2 kelompok pembeli, yaitu pembeli barang
konsumen dan pembeli barang produksi.
Klasifikasi
produk konsumsi secara umum dibagi tiga kategori meliputi:
ü
Convenience
good atau barang kenyamanan dari jasa kenyamanan
ü
Shopping
goods, merupakan produk barang dan jasa yang lebih mahal dan lebih jarang
dibeli oleh konsumen dibandingkan barang kenyamanan (Convenience good)
ü
Specialty
goods, berupa barang khusus (Specialty goods) dan jasa khusus (specialty
services) merupakan produk yang sangat penting dan mahal harganya.
8.2.2 KLASIFIKASI PRODUK INDUSTRI SECARA UMUM DI KELOMPOKKAN
DALAM 2 KATEGORI MELIPUTI:
ü
Biaya
barang beban, merupakan bahan produksi dan jasa yang dikonsumsi dalam setahun
oleh perusahaan yang memproduksi barang – barang lain atau menyediakan jasa
lain.
ü
Belanja
barang modal, merupakan barang dan jasa permanen yang tahan lama dan tidak
habis sekali pakai, produk barang modal biasanya merupakan produk yang mahal
harganya, tahan lama, dan jarang dilakukan pembeli oleh perusahaan.
8.3 BARUAN PRODUK
Perusahaan
dapat menyediakan berbagai produk yang terkelompok dalam lini produk. Lini
produk merupakan sekelompok produk serupa yang ditujukan pada sekelompok
pembeli yang sama yang akan menggunakan produk tersebut dengan cara yang
serupa. Pengembangan dari lini produk adalah multiple product line yaitu
menyediakan berbagai jenis produk dengan mengidentifikasi berbagai peluang
diluar lini produk.
8.4 PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Proses
pengembangan produk baru, yaitu:
1.
Pengembangan
gagasan, yaitu proses melakukan pencarian ide, gagasan bagi produk baru. Ide
dan gagasan dapat berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan
yaitu konsumen dan pesaing.
2.
Penyaringan
gagasan, merupakan usaha untuk mendapatkan ide dan gagasan produk yang sesuai
dan kemampuan, keahlian, sumber daya, dan tujuan perusahaan.
3.
Pengujian
konsep
BAB
IX
KEBIJAKAN
PROMOSI
9.1 Pengertian Promosi
Promosi merupakan aspek baruan yang
berhubungan dengan teknik – teknik yang paling efektif untuk menjual suatu
produk.
Menurut Griffin dan Egbert (2003)
promosi bertujuan untuk menyampaikan empat hal kepada calon pelanggan, yaitu:
1)
Membuat
pelanggan sadar terhadap produk
2)
Membuat
pelanggan banyak mengetahui tentang produk
3)
Membujuk
pelanggan untuk menyukai produk
4)
Membujuk
pelanggan untuk melakukan pembelian
Tujuan
akhir dari promosi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan volume penjualan.
Dalam rangka untuk mencapai volume
penjualan, para pemasaran dapat menggunakan promosi untuk:
ü
Menyampaikan
informasi
ü
Memposisikan
produk
ü
Menambah
nilai produk
ü
Mengontrol
volume penjualan
9.2 Strategi Promosi
Secara umum ada dua strategi yang
dapat dilakukan perusahaan dalam promosi, yaitu:
v
Push
Strategy, yakni perusahaan menawarkan produknya secara agresif kepada grosir
dan pengecer yang kemudian akan membujuk konsumen untuk membelinya.
v
Pull
Strategy, yakni perusahaan yang langsung menarik pelanggan untuk meminta
produknya kepada pengecer.
9.3 Baruan Promosi
Baruan promosi merupakan kombinasi 4
tipe alat promosi yang terdiri dari pemasangan iklan, penjualan pribadi,
promosi penjualan, dan publisitas dan hubungan masyarakat dalam menyampaikan
informasi kepada pihak luar.
Faktor – faktor yang penting dalam
pelaksanaan baruan promosi, yaitu:
1)
Produk
yang terjual
2)
Target
pasar
3)
Anggaran
promosi
9.2.1 Periklanan (Advertising)
komunikasi non pribadi yang
dipakai untuk menyampaikan suatu produk dan dibayar oleh sponsor.
Tujuan
iklan:
ü
Iklan
persuasif, yaitu iklan dilakukan untuk mempengaruhi konsumen dalam mengambil
keputusan untuk membeli produk perusahaan daripada produk pesaingnya.
ü
Iklan
perbandingan, yaitu membandingkan dua produk secara langsung untuk menonjolkan
kelebihan produk yang dimiliki, sehingga mampu mencuri perhatian konsumen dan
penjualan produk dari pesaing.
ü
Iklan
pengingat, yaitu iklan yang dilakukan untuk menjaga image dan nama produk dalam
benak pelanggan sehingga akan terus diingat dalam referensi pembelian produk
oleh pelanggan.
Media
iklan:
a.
Koran d. Radio g. Internet
b.
Televisi e. Majalah h. Periklanan maya
c.
Direct mail f. Iklan luar ruangan
Jenis
iklan secara umum dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu:
1.
Iklan
merek: mempromosikan suatu merek khusus.
1.
2.
Iklan
dukungan: mempromosikan maksud, pandangan atau kandidat.
2.
3.
Iklan
institusi: mempromosikan citra jangka panjang perusahaan.
3.
9.3 Penjualan pribadi (personal selling)
Penjualan
pribadi dilakukan penjual dengan berkomunikasi secara langsung dengan konsumen
untuk mengetahui kebutuhannya dan menawarkan produk milik penjual kepada
konsumen. Penjualan pribadi memiliki tujuan menjual dan membina hubungan dengan
pelanggan. Perkembangan teknologi informasi mendorong pelaksanaan penjualan
pribadi beralih pada penjualan secara telemarketing dengan menggunakan media
telepon untuk melakukan proses penjualan pribadi.
Tugas
dasar yang dilakukan penjualan pribadi:
1.
Pengolahan
pesanan/order processing yaitu penjual menerima pesanan dan mengantar
pemesanannya
2.
Penjualan
kreatif/Creative selling yaitu penjual menjelaskan secara kreatif produk yang
belum dikenal secara jelas oleh konsumen sehingga dapat menonjolkan keunggulan
produk yang ada dibanding konsumen
2.
3.
Penjualan
utusan/Missionary selling yaitu mempromosikan dirinya dan produknya kepada
pengguna produk, Contohnya adalah medical representative yang mempromosikan
produk perusahaan kepada dokter untuk digunakan dalam resepnya.
3.
9.3.1
Promosi penjualan (sales promotion)
Macam promosi penjualan:
a. Kupon
b. Point of purchase
c. Hadiah
d. Pameran dagang
e. Kontes
9.4 Strategi Promosi Internasional
Perkembangan
pemasaran global menuntut strategi promosi internasional. Setiap perusahaan
yang memasarkan produknya dipasar global menghadapi pilihan dasar apakah akan
melakukan pendekatan terdesentralisasi dengan manajemen pemasaran terpisah
untuk setiap negara atau menerapkan perspektif global dengan suatu program
pemasaran terkoordinasi yang diarahkan untuk konsumen global. Perspektif global
yaitu merancang produk untuk memiliki daya tarik global seperti coca cola, KFC,
Periklanan global yang berlaku universal lebih efisien dan berbiaya lebih murah
dibandingkan dengan promosi terdesentralisasi. Namun demikian, ada empat faktor
yang membuat pelaksanaan program iklam global menjadi tidak efektif dan sukar
dilakukan meliputi : variasi produk, perbedaan bahasa, penerimaan kebudayaan,
dan perbedaan citra.
BAB X
KEBIJAKAN
DISTRIBUSI
Produk
yang dihasilkan perusahaan memerlukan ketepatan cara dan jalur distribusi yang
digunakan agar dapat sampai kepada konsumen. Bauran distribusi merupakan
kombinasi saluran distribusi yang dipakai perusahaan untuk menyampaikan produk
kepada konsumen akhir. Ketepatan memilih bauran distribusi akan sangat mempengaruhi
kesuksesan penjulaan produk dari perusahaan, Saluran distribusi merupakan jalur
yang diikuti suatu produk dari produsen untuk sampai pada pengguna akhir. Dalam
proses distribusi produk secara umum dikenal perantara (middlemen/
intermediaries). Keputusan pemilihan perantara oleh perusahaan secara umum
memperhatikan tiga faktor utama yaitu target pasar yang dituju, sifat dasar
produk yang dipasarkan, dan biaya pengelolaan jalur distribusi. Adapun
perantara yang digunakan oleh perusahaan secara umum terdiri dari:
1)
Pedagang
grosir: perantara yang menjual produk ke pihak lain untuk dijual kembali.
1)
2)
Pengecer:
perantara yang menjual produknya langsung ke konsumen.
2)
10.1. Distribusi Produk Konsumsi
Beberapa
alternatif yang digunakan oleh produsen untuk mengantarkan produk sampai kepada
pengguna akhir
10.1.1 Distribusi langsung
Saluran
distribusi langsung dilakukan oleh produsen apabila menjual produk pada
konsumen akhir tanpa menggunakan perantara atau langsung berinteraksi dan
berhubungan dengan konsumen akhir mereka. Dengan perkembangan teknologi
internet, distribusi langsung semakin berkembang dengan interaksi antara
produsen dan konsumen melalui media internet.
10.1.2 Distribusi eceran
Penyampaian
produk dari produsen kepada konsumen akhir melalui pengecer yang menjual produk
dalam kuantitas yang tidak terlalu banyak namun tersebar diberbagai tempat.
Contioh distribusi eceran Produk jeans Cardinal yang memiliki gerai eceran sendiri
diberbagai supermarket.
10.1.3 Distribusi grosir
Distribusi
produk kepada konsumen melalui grosir yang mampu menyediakan ruang yang luas
untuk penyimpanan barang sehingga toko pengecer tidak perlu melakukan stock
barang yang banyak, cukup yang hanya dipajang denga persediaan terbatas,
sedangkan kebutuhan mendesak disediakan oleh grosir setiap saat.
10.1.4 Distribusi melalui agen khusus atau broker
Distribusi
produk menggunakan agen khusus atau broker yaitu perusahaan menggunakan
perwakilan orangnya untuk berurusan dengan berbagai lini produk dari perusahaan
untuk berhubungan dengan pedagang grosir atau pengecer.
10.2. Distribusi Produk Bisnis
Distribusi
produk bisnis (industrial distribution) berkaitan dengan jaringan dari
anggota-anggota saluran yang terlibat dalam arus barang manufaktur ke pelanggan
industri.
10.2.1 Distribusi Langsung Produk Bisnis
Kebanyakan
barang-barang industri dijual langsung oleh produsen kepada pembeli industri.
Sebagai perwakilan kontak dengan konsumennya, produsen memiliki kantor
penjualan (sales office) yang menyediakan semua pelayanan untuk para pelanggan
perusahaan dan bersifat sebagai kantor pusat untuk para penjualnya.
10.2.2 Distribusi Grosir Produk Bisnis
Grosir
berfungsi sebagai perantara antara produsen denga konsumen industri merek.
Saluran distribusi ini biasanya digunakan untuk kategori produk peralatan
aksesoris seperti komputer, mesin faks, ataupun barang kebutuhaan pasokan
kantor seperti kertas fotokopi, pensil, dll
10.2.3 Distribusi Pengecer Produk
Bisnis
Saluran
distribusi ini dipakai oleh perusahaan apabila perusahaan untuk mencapai
industri pengguna akhir menggunakan jasa pengecer dalam pemasaran produknya.
Contoh produk yang menggunakan jasa distribusi ini misalnya pakan ikan untuk
industri budidaya ikan skala rumah tangga.
10.3 Strategi Distribusi
Strategi
distribusi tergantung pada kelas produk dan tingkatan keterpapasan pasar
(market exposure) yang paling efektif dalam menyampaikan produk kepada pelanggan
terbesar. Tujuan strategi distribusi adalah menjadikan suatu produk dapat
dicapai dalam jumlah lokasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
10.3.1 Distribusi intensif
Pendistribusian
suatu produk melalui sebanyak mungkin saluran dan anggota saluran distribusi. Strategi
ini umum dilakukan oleh kategori produk konsumsi
berbiaya rendah sehingga diharapkan dapat menjangkau semua kalangan konsumen.
10.3.2 Distribusi eksklusif
Perusahaan
memberikan hak ekslusif kepada pihak lain untuk mendistribusikan atau menjual
suatu produk pada sejumlah grosir atau pengecer yang terbatas. Contoh
distribusi ini misalnya distribusi mobil BMW
10.3.3 Distribusi selektif
Distribusi
selektif merupakan gabungan antara distribusi ekslusif dan intensif dimana
perusahaan hanya memilih grosir atau pengecer yang akan memberikan perhatian khusus
pada suatu produk mereka. Pola distribusi ini berusaha menjangkau target
konsumen yang lebih luas dari distribusi ekslusiif tanpa meninggalkan kesan
produk yang umum atau murahan.
10.4 Konflik Saluran
Konflik
saluran merupakan ketidaksepakatan antara anggota saluran distribusi terkait
dengan peran dan imbalan yang diperoleh. Konfili saluran terjadi apabila tidak
adanya kesepahaman antara pihak-pihak dalam jaringan distribusi. Konflik saluran
dapat dipecahkan ketika para anggota saluran dikoordinasikan dengan lebih baik
dan dilakukan kepemimpinan saluran oleh anggota distribusi yang paling kuat dan
berpengaruh.
Macam
konflik:
1)
Horizontal:
terjadi antar perusahaan pada tingkat saluran sama.
1)
2)
Vertikal:
terjadi antar perusahaan pada tingkat saluran
2)
10.5 Perdagangan Partai Besar
10.5.1 Pedagang besar (merchant wholesaler)
Pedagang
grosir merupakan badan independen yang menjual berbagai jenis barang konsumsi
atau bisnis yang diproduksi oleh berbagai perusahaan. Jenis pedagang grosir
meliputi:
10.5.1.1 Pedagang grosir penuh
Pedagang
grosir yang menyediakan berbagai jenis jasa mulai dari penyediaan jasa kredit,
pemasaran, dan jasa perdagangan barang-barang sebagai tambahan dari jasa jual
beli tradisional
10.5.1.2 Pedagang grosir terbatas
Pedagang
grosir yang menyediakan jasa secara terbatas, bahkan terkadang hanya jasa
penyimpanan. Contoh grosir terbatas yaitu drop shipper yaitu pedagang grosir
yang memiliki fungsi terbatas pada menerima pesanan pelanggan, melakukan
negosiasi dengan produsen, memberikan hak atas barang dan mengatur pengiriman
kepada pelanggan.
10.5.2 Agen/ broker
Agen
atau broker merupakan perpanjangan tangan dari produsen yang tidak memiliki
divisi penjualan sendiri. Pentingnya agen atau broker terletak pada pengetahuan
mereka akan pasar dan keahlian mereka dalam memasarkan produk. Agen/broker
biasanya bekerja dengan berdasarkan komisi atas penjualan yang mereka lakukan.
10.6 Perdagangan Eceran:
10.6.1 Pengecer lini produk
ü
Toko
serba ada (department store) yaitu pengecer berbagai produk yang dicirikan oleh
pengorganisasian produk-produk yang mereka jual, Contoh toko serba ada misalnya
minimarket Alfamart.
ü
Pasar
swalayan, merupakan pengecer berbagai lini produk yang menawarkan berbagai
beragam makanan dan yang sejenisnya dengan penekanan pada harga yang murah,
pelayanan sendiri dan pilihan yang banyak.
ü
Supermarket
dan Hypermarket merupakan pengecer lini produk yang sangat beragam yang menjual
berbagai jenis produk yang tidak saling berhubungan.
ü
Specialty
store yaitu toko khusus yang menjual produk tertentu dengan segmen pasar yang
khusus. Toko khusus ini memberikan pelayanan mulai dari penentuan segmen yang
jelas dengan menawarkan produk secara penuh dengan kemampuan pengetahuan produk
yang luas.
ü
Factory
outlet yaitu toko milik pabrikan atau kerjasama dengan pabrikan yang
menghindari jalur distribusi grosir dan pengecer dalam menjual produknya kepada
konsumen.
10.6.2 Pengecer tanpa toko
ü
Mail-order
(catalog) marketing yaitu katalog yang disebarkan oleh perusahaan yang berisi
gambar dan deskripsi produk yang ditawarkan kepada konsumen dan mengirim
katalog tersebut kepada calon konsumen potensial atau yang sudah menjadi
anggota.
ü
Telemarketing
yaitu penggunaan telepon untuk menjual langsung kepada konsumen.
ü
Direct
selling yaitu penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen dengan
mendatangi mereka baik dalam keramaian ataupun mendatangi langsung dari rumah
kerumah.
ü
ü
Electronic
retailing (internet based stores, electronic catalogs, storefronts and
cybermalls)
ü
10.7 Distribusi Fisik:
Distribusi
fisik merupakan semua kegiatan yang dibutuhkan untuk memindahkan produk dari
manufaktur ke konsumen. Tujuan distribusi fisik adalah menjadikan barang
tersedia ketika dan dimana konsumen membutuhkan untuk membutuhkan agar tetap
berbiaya rendah dan memberikan layanan agar para pelanggan tetap merasa puas.
Macam
kegiatan:
ü
Pergudangan
yaitu distribusi fisik yang berhubungan dengan penyimpanan barang-barang
ü
ü
Transportasi
produk yaitu kegiatan memindahkan produk dari satu tempat ketempat yang lainnya.
Biaya transportasi merupakan komonen biaya tertinggi dalam memindahkan suatu
produk secara fisik. Dalam transportasiperusahaan harus memperhatikan beberapa
faktor yaitu sifat dasar produk, jarak tempuh, kecepatan transportasi, dan
keinginan dan kebutuhan pelanggan.
BAB
XI
KEBIJAKAN HARGA
Keputusan
penetapan harga suatu perusahaan mencerminkan tujuan penetapan harga yang
ditetapkan manajemannya. Walau tujuannya beraneka ragam, namun secara
keseluruhan penetapan harga yang tepat diharapkan dapat dijangkau oleh para
penjual dalam memasarkan produknya.
Tujuan
penetapan harga:
a)
Memaksimalkan laba, penetapan harga yang berorientasi pada peningkatan laba
perusahaan dari total unit produk yang terjual. Harga ditetapkan berdasarkan
pertimbangan penerimaan penjualan terhadap biaya yang harus dikeluarkan.
Pertimbangan mengenai efisiensi sumber daya perusahaan menjadi pertimbangan
utama dalam menetapkan harga untuk mencapai tingkat return on sales atau investasi
modal yang diharapkan
b)
E-business, Penetapan harga untuk pemasaran secara e-busienss harus mempertimbangkan
berbagai komponen biaya dan kesadaran konsumen (customer awareness) yang mungkin
berbeda dengan konsumen konvensional. Harga internet bisa lebih murah karena kemampuan
internet dapat memberikan hubungan langsung dengan pelanggan yang mengurang biaya
intermediasi melalui perantara.
c)
Pangsa pasar, Dalam jangka panjang perusahaan harus mendapatkan laba
dari
penjualan produk mereka. Akan tetapi untuk meningkatkan pangsa pasar suatu
produk baru, suatu perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih rendah untuk
dapat melakukan penetrasi pasar sehingga memperoleh pangsa pasar yang besa.
Dengan pangsa pasar yang besar, diharapkan tingkat penjualan akan tinggi
sehingga meningkatkan total laba yang diterima oleh perusahaan.
d)
Menutupi kerugian usaha, Perusahaan pada saat kondisi sulit kadang menetapkan
harga jual untuk menutupi kerugian yang akan dialami perusahan. Pada saat
kondisi perekonomian sedang mengalami krisis, ketahanan perusahaan
dipertahankan dengan menetapkan harga yang lebih rendah sehingga memperoleh
pendapatan yang dapat digunakan untuk bertahan dan beroperasional
11.1. Pendekatan Penetapan Harga
11.1.1 Berdasarkan biaya
Penetapan
harga berorientasi biaya mempertimbangkan kebutuhan perusahaan untuk memperoleh
laba dengan mempertimbangkan biaya produksinya. Perusahaan menentukan laba yang
diharapkan dan menambahkan persentase laba tersebut dalam komponen harga yang
ditentukan.
1. Penetapan
harga cost plus
Penetapan
harga produk oleh perusahaan dengan menambahkan suatu kisaran angka tertentu
pada biaya produk agar dapat menjualnya dengan memperoleh laba yang diharapkan.
2.
Analisis titik impas (cost volume profit analysis)
Perusahaan
menetapkan harga jual suatu produk dengan pertimbangan pengeluaran biaya
produksi. Perusahaan menentukan titik impas produksi (break even point) yang
menggambarkan posisi perusahaan tidak mengalami kerugian atau memperoleh
keuntungan dengan menjual produk sejumlah yang tertera pada titik impas.
Perusahaan akan memperoleh keuntungan apabila penjualan produk melebihi titik
impas dan rugi apabila dibawah kuantitas titik impas.Penentuan titik impas
perlu memperhatikan sebarerapa kemampuan pembeli untuk membayar harga yang kita
tawarkan dan harga persaingan produk.
11.1.2 Berdasarkan persepsi pembeli
Penetapan
harga berdasarkan persepsi pembeli merupakan penetapan harga yang dilakukan
berdasarkan informasi dari konsumen. Konsumen memiliki gambaran tentang manfaat
yang diperoleh dari suatu produk dan biaya yang mau mereka keluarkan untuk
membeli produk tersebut. Perusahaan menggunakan persepsi konsumen tersebut
sebagai pertimbanan utamamenetapkan harga jual produknya selain komponen
tambahan lain untuk harga sehingga harga yang ditetapkan akan lebih bisa
diterima oleh konsumen karena sesuai dengan persepsinya
11.1.3 Berdasarkan persaingan
Penetapan
harga persaingan memperhatikan pesaing perusahaan dalam penetapan harga produk.
Strategi harga relative pricing dilakukan perusahaan dengan menetapkan harga
jual produk berada diatas, dibawah atau sama dengan harga pada tingkat
persaingan yang ada. Penetapan harga dengan metode follow the leader (mengikuti
pemimpin) suatu perusahaan tidak menetapkan harga sendiri namuan bereaksi
menyesuaikan harga dari pemimpin pasar yang ada sehingga tidak terjadi persaingan
harga.
11.2. Strategi Penetapan Harga Produk Baru
1.
Skimming
Skimming adalah menetapkan harga
yang relatif tinggi pada saat produk diluncurkan pertama kali dipasar. Produk
teknologi dengan investasi yang tinggi biasanya menggunakan strategi ini untuk menutupi
biaya riset dan pengembangan produk yang mahal.
2.
Penetration price
Perusahaan
menetapkan harga jual produk dengan harga yang murah dengan harapan akan
memperoleh pangsa pasar yang luas dalam waktu yang cepat. Tujuan perusahaan
menerapkan strategi ini adalah untuk penetrasi secepatnya kedalam pasar
sehingga mampu membangun kekuatan merek dan loyalitas konsumen.
12.3.
Strategi Harga Psikologis
Strategi
harga psikologis mempertimbangkan faktor psikologis konsumen dalam memutuskan
untuk melakukan pembelian produk. Penentuan harga psikologis berusaha mendekati
sisi emosional konsumen dalam motif pembelian suatu produk.
1.
Prestige pricing
Perusahaan
menetapkan harga yang tinggi untuk membangun citra merek ekslusif dan
berkualitas. Strategi ini cocok diterapkan untuk produk-produk kategori produk
shopping dan specialty yang memerlukan pertimbangan matang dalam proses
pembelian.Produk fashion merupakan salah satu jenis produk yang menggunakan
strategi ini untuk membangun citra merek dikonsumen mereka.
2. Odd
pricing
perusahaan
menetapkan besaran harga yang ganjil dan dibawah jumlah genap dengan harga yang
selisih nominal kecil. Penetapan harga ini dimaksudkan untuk menarik minat
konsumen untuk membeli barang yang terasa lebih murah. Supermarket banyak menerapkan
strategi harga ini pada produk-produk mereka seperti Carrefour, SuperIndo, dll
3.
Multiple unit pricing
Strategi
penentuan harga digunakan perusahaan yang menjual dengan harga yang lebih
rendah apabila konsumen membeli dalam jumlah barang yang banyak.Semakin banyak
barang yang dibeli, maka harga perunitnya semakin murah.
4. Price
lining
Perusahaan
menjual produk dengan harga yang berbeda untuk model yang berbeda dalam lini
produk tertentu. Setiap model produk memiliki perbedaan kualitas dan harga yang
berbeda-beda. Konsumen dapat memilih produk dengan harga dan kualtas yang
sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen. Harga jual ini sering diterapkan
oleh produsen komputer dalam memasarkan produk-produknya
5.
Leader pricing
Perusahaan
menerapkan harga yang lebih rendah untuk beberapa produk yang mereka jual
sehingga akan meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung ke toko mereka.
Penetapan harga yang lebih murah dibandingkan tempat lain untuk beberapa item
produk diharapkan akan meningkatkan kunjungan pembeli dan melakukan pembelian
produk ditoko tersebut, Strategi ini sering dilakukan oleh supermarket atau
toko serba ada yang menjual aneka jenis produk yang berbeda sehingga konsumen
tidak hanya membeli produk yang berharga murah tapi diharapkan akan membeii
produk lainnya.
12.4. Strategi Harga Diskon
Strategi ini digunakan perusahaan
untuk memberikan potongan harga untuk meningkatkan penjualan. Harga diskon
dapat diberikan berdasarkan kuantitas produk yang dibeli oleh konsumen atau
juga dengan menggunakan kartu diskon yang dapat diperoleh oleh konsumen setelah
membeli produk dengan nilai nominal tertentu. cash discount adalah diskon yang
berupa berupa pemotongan tunai dari pembayaran yang dilakukan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
http://manajemen-site.blogspot.com/2015/02/motivasi-kerja-dalam-pegantar-bisnis.html
Awaluddin Ishak 2019. Kebijakan produk.FEBUHO,21November
Awaluddin Ishak 2019. Kebijakan promosi.FEBUHO,23November
http://www.staff.Uny.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar