Rabu, 11 Desember 2019

Pembahasan Materi Pengantar Bisnis


PEMBAHASAN MATERI PENGANTAR BISNIS
TUGAS MATA KULIAH :
PENGANTAR BISNIS

DOSEN : Dr. H. ISHAK AWALUDDIN, SE., M.Si,Ak,CA,ACPA




OLEH:
APRILIA MUSTIKA (B1C119187)



PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019







BAB V
MOTIVASI KERJA


2.1. Pengertian Motivasi Kerja

Menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie CS, memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut: “pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka besemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari sejumlah penulis sebagai berikut:

  • George R. Terry berpendapat “motivasi kerja  adalah suatu keinginan  dalam  diri        seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
  • Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan keseluruhan proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
  • Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis yang mencerminkan interaski antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri seseorang.
  • G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin melaksanakannya”.
  • M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan.Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimanadikehendakidariorang-orangtersebut.


2.2.  Dasar – dasar Pokok Motivasi Kerja

Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan.,
 Sumber motivasi ada tiga factor yakni :
(1). Kemungkinana untuk berkembang
(2). Jenis pekerjaan
(3). Apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat
       mereka bekerja.

Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yakni:
a.       Rasa aman dalam bekerja
b.      Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif
c.       Lingkungan kerja yang menyengangkan
d.      Penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.

Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan yang menarik menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan akan standar keberhasilan, output yang diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.

          Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untk memuaskan kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suat usaha yang bagus, namun tidak produktif dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.






2.3. Teori – Teori Motivasi Kerja

1.Teori A. H. Maslow

Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:

Aktualisasidiri
Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesutu

Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain

Kepemilikan sosial
Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai

Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup

 Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual, sebagai kebutuhan terendah
Bagian di atas menjelaskan bahwa urutan dan rangkaian kebutuhan seseorang selalu mengikuti alur yang dijelaskan oleh teori Maslow.Semakin ke atas kebutuhan seseorang semakin sedikit jumlah atau kuantitas manusia yang memiliki kriteria kebutuhannya, contohnya kebutuhan kategori self actualization/kebutuhan kebebasan diri untuk merealisasikan cita-cita / harapan individu untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya.Jika dilihat dari struktur dan keadaan masyarakat Indonesia, sumber daya manusia kita masih banyak pada peringkat kebutuhan fisiologis.

2. Teori David Mc Uelland
David Mc Clelland direktur pusat penelitian kepribadian di universitas Harvard menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi tentang motivasi mereka. Mc Clelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal, yaitu:
• Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (Need for a chievement); kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusaahn yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan.
• Kebuthan dalam kekuasaan/ororitas kerja (need for power), kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana dalam tugasnya masing-masing.
• Kebutuhan untk berafiliasi (need for affiliation); hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebik dekat rekan kerja dalam organisasi.

3. Toeri Mc Gregor
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusianegative dengan tanda x dan positif dengan tanda Y. Setelah melakukan penyelidikan tentang perjanjian seorang manajer dan karyawan, Mc. Gregor merumuskan asumsi-asumsi dan perilaku manusia dalamorganisasi sebagai berikut:
Teori X (negative) merumuskan asumsi seperti:
• Manusia sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia akan menghindari atau bermalas-malasan dalam bekerja.
• Semenjak manusia tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan di kontrol bahkan mungkin ditakuti untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh - sungguh.
• Manusia akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin.
• Kebanyakan manusia menempatkan keamanan dan di atas faktor lainnya yang berhubungan erat dengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi.


Sebaliknya teori Y (positif) memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut:
• Manusia dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah.
• Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrakan diri sendiri jika mereka melakukan
   komitmen yang sangat objektif.
• Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inovatif adalah tersebar secara meluas diberbagai kalangan tidak hanya dari kalangan top manajement/dewan direksi jadi teori MC. Gregor ini lebih memihak kepada asumsi-asusmi Y dari perilaku sumber daya manusia di dalam organisasi. Boleh jadi, ide-ide secara partisipasi manusia dalam kepuasan kerjanya.


4. Teori M. Scott Myers
M. Scott Myers dari Texas menelaah 5 kelompok karyawan yaitu: ilmuwan, insinyur, penyelia pembuatan, teknisis pria yang dibayar berdasarkan jam, dan perakitan wanitan. Myers menerangkan 2 tipe karyawan: pencari motivasi adalah karyawan yang dimotivasi oleh keberhasilan pelaksanaan, tanggung jawab, pertumbuhan, pengembangan, pekerjaan itu sendiri dan pengakuan, sedangkan pengelak motivasi biasanya terlalu memikirkan/merasa tidak puas dengan faktor-faktor seperti upah dan tunjangannya. Karena itu manajer yang ingin memotivasi karyawan harus menentukan orientasi kelompok dan sesudah itu menerapkan langkah-langkah perbaikan yang layak.

5. Toeri Frederick Herzberg
Menurut teori Herzberg, faktor-faktor yang berperan sebagai motivator terhadap pegawai, yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja baik terjadi dari:
• Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam pekerjaannya, maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan memberikan kesempatan agar bawahan dapat berusaha mencapai hasil.Selanjutnya agar pemimpin memberi semangat pada para pegawainya sehingga pegawai telah berhasil mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan keberhasilan itu.
• Recognition (pengakuan)
Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
- Memberi surat penghargaan
- Memberi hadiah berupa uang tunai
- Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai
- Memberi kenaikan gaji dan promosi

• The work it self (pekerjaan itu sendiri)
Pemimpin membuat usaha-usaha yang riil dan meyakinkan, sehingga pegawai mengerti akan pentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan berusaha menghindarkan kebosanan dalam pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam pekerjaannya.
• Responsibilities (tanggung jawab)
Agar responsibilities benar-benar menjadi motivator bagi pegawai, pemimpin harus menghindari supervise yang ketat, dengan memberikan pegawai bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.
• Advancement (pengembangan)
Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab.Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau latihan lanjutan.


2.4.  Motivasi Bersifat Positif

Setiap pemimpin harus mempelajari setiap perilaku karyawan agar bisa menggunakan motivasi yang tepat dan cocok.
• Penghargaan terhadap pekerjaan
Kebanyakan manusia senang menerima pengakuan terhadap pekerjaan yang diselesaikannya dengan baik, berdiam diri saja tidak cukup.Terutama apabila pekerjaan baik dihargai tanpa, komentar, sementara pekerjaan jelek selalu diberikan teguran. Bagaimana penghargaan terhadap pekerjaan yang teselesaikan dengan baik akan menyenangkan hati itu.
• Komunikasi dan informasi
Pemberian informasi yang jelas akan sangat berguna untuk menghindari adanya gosip, desas-desus dan sebagainya harus ada informasi dan komunikasi kepada karyawan dengan baik, jelas dan terperinci. Hasilnya, setelah diberikan penjelasan atau informasi, mereka akan bersemangat atau termotivasi dalam bekerja.
• Persaingan, partisipasi dan kebanggaan
Pada umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur.Sikap dasar ini bisa di manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan yang sehat dalam menjalankan tugasnya.Pemberian hadiah untuk yang menang merupakan bentuk motivasi postif.Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya keputusan yang lebih baik karena banyak sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih besar terhadap perintah yang diberikan dan adanya perasaan diperlukan.Kebanggan disini sebagai alat motivasi dengan persaingan dan pemberian penghargaan.





2. 5. Berbagai Pandangan Motivasi Kerja Dalam Organisasi
- Model tradisional
Model motivasi tradisional dihubungkan dengan tokoh Fredrick Taylor untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para manajer menggunakan sistem upah.Semakin banyak mereka menghasilkan/mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
- Model hubungan manusiawi
Elton Maya dan peniliti tentang hubungan manusia lainnya menemukan bahwa kontak sosial yang dialami mereka, dan kebosanan serta rutinitas pekerjaan merupakan hal-hal yang mengurangi motivasi dalam bekerja.Sehingga mereka menganjurkan para manajer bisa memotivasi karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial dan membuat mereka merasa penting dan berguna.
Perusahaan mencoba untuk mengakui kebutuhan sosial karyawan dan mencoba memotivasi mereka dengan meningkatkan kepuasan kerja.Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan untuk mengambil keputusan dalam pekerjaannya.Dalam model atasan mereka memperlakukan dengan baik dan tenggang rasa juga penuh perhatian atas kebutuhan mereka.
- Model sumber daya manusia
Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.





2. 6.  Insentif Bagi Para Manajer dan Eksekutif
1. Insentif jangka pendek bonus tahunan
Hal ini bertujuan untuk motivasi kinerja jangka pendek dari para manajer dan dikaitkan dengan keuntungan perusahahaan.Bonus ini dapat menghasilkan penyesuaian kurang lebih 25% lebih dari total pembayaran. Tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam hal ini adalah:
• Memenuhi syarat
Berdasarkan satu survei, sekitar 25% perusahaan memutuskan dapat memenuhi syarat berdasarkan pada sebuah kombinasi beberapa faktor, termasuk level/jabatan pekerjaan, level gaji pokok, dan pertimbangan kebebasan memilih,
Seorang eksekutif yang mendapatkan gaji dan $ 150.000 bisa mendapatkan bonus lagi 80%.Sedangkan seorang manajer yang mendapatkan $ 80.000 hanya bisa mendapatkan lagi 15% dari gaji bonus. Sebuah perusahaan biasa dapat membuat sebuah rencana dimana eksekutif bisa mendapatkan 45% dari gaji pokok, manajer 25% dan personalia penyeliaan 12%.
• Ukuran dana
Perusahaan juga harus memutuskan total jumlah bonus yang tersedia ukuran dana. Dalam hal ini perusahaan memiliki rumus masing-masing satu alternative adalah menyimpan sebuah jumlah minimal keuntungan.
• Penghargaan perorangan
Biasanya sebuah bonus target (dan juga jumlah maksimum, barangkali dua kali lipat bonus target) ditetapkan bagi setiap posisi yang memenuhi syarat, dan penghargaan aktual mencerminkan kinerja seseorang. Perusahaan menghitung peringkat kinerja bagi setiap manajer, menghitung perkiraan bonus total awal, dan membandingkan total jumlah uang yang dibutuhkan dengan dana bonus yang tersedia. Jika diperlukan, mereka kemudian menyesuaikan perkiraan bonus perorangan.

Perusahaan harus memiliki peraturan yang tepat, antara lain: jangan membayar pembuat kinerja yang luar biasa dengan jumlah yang kurang daripada target penghargaan mereka, bagaimanapun kinerja organisatoris dana berikan mereka penghargan yang lebih besar daripada yang anda berikan bagi manajer lainnya.
2. Insentif jangka panjang
Pengusaha menggunakannya untuk memasukkan perspektif kedalam keputusan para eksekutif mereka, dengan memberikan mereka mengakumulasikan modal (biasanya opsi untuk membeli saham perusahaan) yang hanya dapat dibuangkan setelah sejumlah tahun tertentu, insentif itu antara lain:
• Opsi saham
Opsi saham adalah hak untuk membeli sejumlah tertentu bagian dari saham perusahaan dengan melaksanakan opsi mereka untuk membeli bagian tersebut dimasa mendatang, tetapi pada harga saat ini asumsinya adalah bahwa harga saham itu akan naik. Sebagai contoh, diperkirakan bahwa ospi saham telah bertanggung jawab untuk hampir 63% dari kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan puncak Amerika tahun 2000 bagi para CEO mereka, hal itu dari 26% tahun 1994, dan 2% pada awal 1980-an.
 Pada tahun lalu, perusahaan seperti Apple Computer, Pacivic Care healt System, dan Lehman Brothers semuanya memberikan bagian dan opsi saham kepada para karyawan mereka yang sama dengan sekitar 15% dari total saham mereka yang beredar, opsi saham yang tidak memenuhi persyaratan adalah yang paling popular. Ospi mereka dalah untuk membeli saham pada harga awal, biasanya nilai pasar wajar pada waktu pemberiannya.Untuk itu, para CEO diberikan penghargaan pemberian mega opsi yaitu pemberian besar dimuka dalam bentuk pemberian tahunan.
• Rencana opsi saham berbeda
Karyawan berbeda cenderung untuk memiliki rencana opsi saham berbeda, rineka bagi karyawan penting (seperti eksekutif puncak) biasanya memberikan nilai tinggi yang sangat berarti dari saham yang dapat diterima karyawan.

Program karyawan penting mungkin hanya sampai pada segelintir eksekutif puncak dan memberikan insentif ekonomis yang berarti untuk memotivasi orang-orang ini dan mempertahankan mereka dalam dewan.Terlalu banyak opsi saham dapat menjadi terlalu berlebihan.Untuk itu, diperlukan pasar saham tergantung.
• Rencana lain
Rencana lain ini seperti hak apresiasi saham, rencana pencapaian kinerja, rencana saham terbatas dan rencana saham bayangan.
• Rencana kinerja
Rencana kinerja adalah rencana yang pembayaran nilainya tergantung atas kinerja keuangan yang diukur terhadap tujuan yang ditetapkan pada awal periode beberapa tahun atau disebut dengan bonus.
• Tunai versus opsi saham
Hal ini tetap berlaku walaupun perusahaan yang membayarkan bonus tunai telah menghabiskan lebih banyak dan untuk membayar rencana insentif mereka.Masalah yang paling serius adalah dengan mengenali ukuran kinerja yang tepat.Untuk itu hanya bisa menggunakan ukuran kinerja saham yang berhubungan dengan penciptaan kemakmuran pemegang saham.Seperti pengembalian hasil ekuiti.














BAB VI
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Ciri-ciri Seorang Pemimpin
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.

Ciri-ciri pemimpin berkarakter Sebagai berikut:
1. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan diri dan kelemahan dan usaha untuk memperbaikinya.
2. Pemimipin harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus.
3. Memiliki rasa ingin tahu dan dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan-gagasan baru secara jujur, lugas dan penuh rasa hormat kepada pemimpinnya.
4. Bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya.
5. Memiliki kecerdasan, cermat dan tangguh sehingga mampu bekerja secara professional keilmuan dalam jabatannya.
6. Memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggungjawab pribadi atas perilaku pribadinya.
7. Memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat ” team work “, kreatif, percaya diri, inovatif dan mobilitas

Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan :
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

A. Hakikat kepemimpinan

Dari semua pemikiran dan tulisan mengenai kepemimpinan, ada tiga aspek yang menonjol : manusia, pengaruh, dan tujuan. Kepemimpinan dijalankan oleh manusia, melibatkan penggunaan pengaruh, dan digunakan untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi.

B. Kepemimpinan masa kini

Konsep kepemimpinan berubah seiring berubahanya organisasi. Teknologi, kondisi ekonomi, kondisi tenaga kerja, serta nilai-nilai social dan budaya sepanjang masa semuanya memainkan peranan. Hal menarik tentang kepemimpinan masa kini adalah “ pendekatan postheroic “ yang mengutamakan tindakan-tindakan subtil, tidak kasat mata, dansering tanpa pamrih dilakukan ssetiap hari oleh para pemimpin, bukan prestasi hebat para pahlawan bisnis kenamaan.

1. Kepemimpinan tingkat 5

Ciri penting tingkat 5 adalah hamper hilangnya ego, dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan yang terbaik bagi organisasi. Berseberangan dengan konsep pemimpin besar sebagai pribadi hebat dengan ego dan ambisi besar, pemimpin tingkat 5 sering pendiam dan apa adanya.
2. Kepemimpinan interaktif
Fokus untuk menekan ambisi pribadi dan membangun potensi orang lain juga merupakan cirri utama kepemimpinan interaktif. Kepemimpinan interaktif berarti bahwa pemimpin lebih menyukai proses konsensual dan kolaboratif, serta pengaruh muncul lewat hubungan, bukan kekuasaan posisi dan kewenangan formal.

C. Karakter kepemimpinan

Berbagai upaya awal untuk memahami kesuksesan kepemimpinan berfokus kepada karakter pemimpin. Karakter adalah cirri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. Karakter pribadi mereka, karakter fisik, social, dan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka juga diteliti.

D. Pendekatan perilaku

Dua perilaku kepemimpinan utama yang dianggap penting bagi kepemimpinan adalah perilaku berorientasi tugas dan perilaku berorientasimanusia. Kedua metakategori ini, atau kategori perilaku secara luas, terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai situasi dan waktu.

E. Pendekatan kontingensi

1. Teori situasional Hersey dan Blanchard

Teori kepemimpinan situsional merupakan pengembangan menarik dari teori perilaku yang terangkum pada kisi-kisi kepemimpinan.
2. Teori kontingensi fiedler

F. Pengganti kepemimpinan

Pengganti kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan tidak diperlukan lagi. Contohnya, bawahan yang sangat professional yang tahu cara mengerjakan tugas mereka tidak memerlukan pemimpin yang memberitahukan struktur kepada mereka dan yang harus mereka lakukan.

G. Kepemimpinan karismatik dan transformasional

1. Kepemimpinan karismatik dan visioner

Pemimpin karismatik mampu menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu melebihi kemampuannya, meski dihadapkan dengan halangan dan pengorbanan pribadi. Dampak karismatik biasanya muncul setelah :
a. Menyatakan visi mulia yang dirasakan oleh semua pegawai
b. Menampilkan kemampuan memahami dan beremmpati terhadap pengikut
c. Memberdayakan dan memercayai bawahan untuk mencapai hasil
Pemimpin karismatik cenderung sulit ditebak karena mereka menciptakan atmosfer perubahan, dan mereka dapat terobsesi dengan ide-ide visioner yang menggairahkan, menstimulasi, dan mendorong orang lain untuk bekerja keras.

2. Kepemimpinan transformasional versus kepemimpinan transaksional

Pemimpinan transformasional mirip pemimpin karismatik, namun mereka dibedakan oleh kemampuan istimewa mereka untuk memunculkan inovasi dan perubahan dengan mengakui kebutuhan dan kepentingan pengikut mereka, membantu mereka memandang masalah lama dengan cara baru, dan mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo. Pemimpin transaksional memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan, memelapori stryktur, membrikan imbalan yang sesuai, dan mencoba memahami dan memenuhi kebutuhan social bawahan. Pemimpin transformasional mampu memimpin perubahan misi, strategi, struktur, dan budaya di organisasi, di samping mendorong inovasi di bidang produk dan teknologi.

3. Kepemimpinan sebagai pelayanan

a. Kepemimpinan abdi
Pemimpin abdi melampoi kepentingan diri mereka sendiri untuk melayani orang lain dari organisasi. Mereka bekerja pada dua tingkat : untuk pemenuhan tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan perwujudan tujuan atau misi lebih besar dari organisassi mereka. Pemimpin abdi banyak bekerja di organisasi nonprofit karena memberikan cara alamiah bagi mereka menerapkan dorongan kepemimpinan dan keahlian untuk melayani orang lain.

b. Kepemimpinan moral

Kepemimpinan moral melakukan hal yang benar. Ini berarti memperlihatkan perilaku adil, jujur, baik, dan patut dalam melaksanakan kepemimpinan. Jelas bahwa kepemimpinan moral memerlukan keberanian, yaitu kemampuan untuk menghadapi rasa takut dan bertindak menurut nilai-nilai dan nurani.










BAB VII
MANAJEMEN PEMASARAN


7.1       Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah merupakan alat analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba.


7.1.2    Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut para Ahli
ü  Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
ü  Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
ü  Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang di design untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler & Amstrong)
ü  American Marketing Association, menterjemahkan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.
ü  Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mendefinisikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
ü  Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.


7.2       Konsep Manajemen Pemasaran
Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Secara definitif dapat dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).

Elemen Penting dalam Konsep Pemasaran:
1.      Market oriented berorientasi pada keinginan Konsumen
2.      Penyusunan kegiatan pemasaran secara terpadu
3.      Pencapaian tingkat kepuasan Konsumen
Konsep Manajemen pada hakikatnya mencakup upaya dan strategi yang ditempuh manajemen dalam rangka untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen.
7.3       Beberapa istilah yang sangat penting dalam konteks pemasaran
1.      Produk (barang, jasa, ide); Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik sehingga perusahaan harus memfokuskan diri pada perbaikan produk yang terus menerus, menyukai produk yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau karenanya manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.
2.      Nilai; Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan / diinginkan, perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.
3.      Biaya; Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi
4.      Kepuasan; Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara harapan dan kenyataan), Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana kinerja yang dirasakan (perceived performance) poduk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli atau tidak
5.      Pasar; Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk.

7.4       Perencanaan Strategi Pemasaran
1.      Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) adalah proses menentukan target pasar dengan strategi bauran pemasaran yang terkait dimana:
2.      Target Market; adalah sekelompok pelanggan homogen atau pasar yang ingin dilayani permintaannya oleh perusahaan.
3.      Bauran Pemasaran (Marketing Mix); adalah variabel-variabel yang disusun oleh perusahaan dalam rangka untuk memuaskan target market tersebut. Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem saluran distribusi. Variabel-variabel marketing mix ini dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan posisi yang sangat strategis dipasar.
BAB VIII
KEBIJAKAN PRODUK

8.1       KONSEP PRODUK
            Produk adalah segala sesuatu yang memberikan nilai yang dapat memberikan manfaat bagi konsumen.
            Alasan utama konsumen membeli produk,yaitu:
·         Ciri khas(feature), yaitu ciri – ciri yang terdapat dalam suatu produk yang membedakan dengan produk yang lain
·         Manfaat(benefit), yaitu manfaat yang ditawarkan oleh suatu produk yang dirasakan oleh konsumen

Secara umum produk yang ditawarkan dibagi ke dalam dua kelompok utama yaitu produk yang memiliki fisik dan produk yang tidak memiliki fisik (jasa).
1)      Produk fisik, yaitu produk yang terlihat secara fisik dan dapat diketahui wujud dari produk tersebut. Contoh produk fisik, yaitu: kursi, mobil, sabun, dll.
2)      Jasa, yaitu produk yang tidak terlihat fisiknya sehingga orang tidak bisa mengetahui wujud produk tersebut namun dapat merasakan manfaat yang di berikan oleh produk tersebut. Contoh produk jasa, yaitu: tukang cukur, tukang pijat, dll.

8.2       KLASIFIKASI PRODUK
Salah satu untuk mengklasifikasikan produk adalah berdasarkan pembeli yang diharapkan. Pembeli dibagi dalam 2 kelompok pembeli, yaitu pembeli barang konsumen dan pembeli barang produksi.
Klasifikasi produk konsumsi secara umum dibagi tiga kategori meliputi:
ü  Convenience good atau barang kenyamanan dari jasa kenyamanan
ü  Shopping goods, merupakan produk barang dan jasa yang lebih mahal dan lebih jarang dibeli oleh konsumen dibandingkan barang kenyamanan (Convenience good)
ü  Specialty goods, berupa barang khusus (Specialty goods) dan jasa khusus (specialty services) merupakan produk yang sangat penting dan mahal harganya.

8.2.2     KLASIFIKASI  PRODUK INDUSTRI SECARA UMUM DI KELOMPOKKAN DALAM 2 KATEGORI MELIPUTI:
ü  Biaya barang beban, merupakan bahan produksi dan jasa yang dikonsumsi dalam setahun oleh perusahaan yang memproduksi barang – barang lain atau menyediakan jasa lain.
ü  Belanja barang modal, merupakan barang dan jasa permanen yang tahan lama dan tidak habis sekali pakai, produk barang modal biasanya merupakan produk yang mahal harganya, tahan lama, dan jarang dilakukan pembeli oleh perusahaan.
8.3       BARUAN PRODUK
Perusahaan dapat menyediakan berbagai produk yang terkelompok dalam lini produk. Lini produk merupakan sekelompok produk serupa yang ditujukan pada sekelompok pembeli yang sama yang akan menggunakan produk tersebut dengan cara yang serupa. Pengembangan dari lini produk adalah multiple product line yaitu menyediakan berbagai jenis produk dengan mengidentifikasi berbagai peluang diluar lini produk.
8.4       PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Proses pengembangan produk baru, yaitu:
1.      Pengembangan gagasan, yaitu proses melakukan pencarian ide, gagasan bagi produk baru. Ide dan gagasan dapat berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan yaitu konsumen dan pesaing.
2.      Penyaringan gagasan, merupakan usaha untuk mendapatkan ide dan gagasan produk yang sesuai dan kemampuan, keahlian, sumber daya, dan tujuan perusahaan.
3.      Pengujian konsep































BAB IX
KEBIJAKAN PROMOSI


9.1       Pengertian Promosi
            Promosi merupakan aspek baruan yang berhubungan dengan teknik – teknik yang paling efektif untuk menjual suatu produk.
            Menurut Griffin dan Egbert (2003) promosi bertujuan untuk menyampaikan empat hal kepada calon pelanggan, yaitu:
1)      Membuat pelanggan sadar terhadap produk
2)      Membuat pelanggan banyak mengetahui tentang produk
3)      Membujuk pelanggan untuk menyukai produk
4)      Membujuk pelanggan untuk melakukan pembelian
Tujuan akhir dari promosi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan volume penjualan. Dalam rangka untuk mencapai  volume penjualan, para pemasaran dapat menggunakan promosi untuk:
ü  Menyampaikan informasi
ü  Memposisikan produk
ü  Menambah nilai produk
ü  Mengontrol volume penjualan

9.2       Strategi Promosi
            Secara umum ada dua strategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam promosi, yaitu:
v  Push Strategy, yakni perusahaan menawarkan produknya secara agresif kepada grosir dan pengecer yang kemudian akan membujuk konsumen untuk membelinya.
v  Pull Strategy, yakni perusahaan yang langsung menarik pelanggan untuk meminta produknya kepada pengecer.

9.3       Baruan Promosi
            Baruan promosi merupakan kombinasi 4 tipe alat promosi yang terdiri dari pemasangan iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan publisitas dan hubungan masyarakat dalam menyampaikan informasi kepada pihak luar.
            Faktor – faktor yang penting dalam pelaksanaan baruan promosi, yaitu:
1)      Produk yang terjual
2)      Target pasar
3)      Anggaran promosi
9.2.1    Periklanan (Advertising)
komunikasi non pribadi yang dipakai untuk menyampaikan suatu produk dan dibayar oleh sponsor.
Tujuan iklan:
ü  Iklan persuasif, yaitu iklan dilakukan untuk mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli produk perusahaan daripada produk pesaingnya.
ü  Iklan perbandingan, yaitu membandingkan dua produk secara langsung untuk menonjolkan kelebihan produk yang dimiliki, sehingga mampu mencuri perhatian konsumen dan penjualan produk dari pesaing.
ü  Iklan pengingat, yaitu iklan yang dilakukan untuk menjaga image dan nama produk dalam benak pelanggan sehingga akan terus diingat dalam referensi pembelian produk oleh pelanggan.
Media iklan:
a. Koran           d. Radio          g. Internet
b. Televisi        e. Majalah       h. Periklanan maya
c. Direct mail   f. Iklan luar ruangan

Jenis iklan secara umum dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu:
1.      Iklan merek: mempromosikan suatu merek khusus.
1.
2.      Iklan dukungan: mempromosikan maksud, pandangan atau kandidat.
2.
3.      Iklan institusi: mempromosikan citra jangka panjang perusahaan.
3.
9.3       Penjualan pribadi (personal selling)
Penjualan pribadi dilakukan penjual dengan berkomunikasi secara langsung dengan konsumen untuk mengetahui kebutuhannya dan menawarkan produk milik penjual kepada konsumen. Penjualan pribadi memiliki tujuan menjual dan membina hubungan dengan pelanggan. Perkembangan teknologi informasi mendorong pelaksanaan penjualan pribadi beralih pada penjualan secara telemarketing dengan menggunakan media telepon untuk melakukan proses penjualan pribadi.
Tugas dasar yang dilakukan penjualan pribadi:
1.      Pengolahan pesanan/order processing yaitu penjual menerima pesanan dan mengantar pemesanannya
2.      Penjualan kreatif/Creative selling yaitu penjual menjelaskan secara kreatif produk yang belum dikenal secara jelas oleh konsumen sehingga dapat menonjolkan keunggulan produk yang ada dibanding konsumen
2.
3.      Penjualan utusan/Missionary selling yaitu mempromosikan dirinya dan produknya kepada pengguna produk, Contohnya adalah medical representative yang mempromosikan produk perusahaan kepada dokter untuk digunakan dalam resepnya.
3.
9.3.1    Promosi penjualan (sales promotion)
Macam promosi penjualan:
a. Kupon         
b. Point of purchase
c. Hadiah
d. Pameran dagang
e. Kontes
9.4       Strategi Promosi Internasional
Perkembangan pemasaran global menuntut strategi promosi internasional. Setiap perusahaan yang memasarkan produknya dipasar global menghadapi pilihan dasar apakah akan melakukan pendekatan terdesentralisasi dengan manajemen pemasaran terpisah untuk setiap negara atau menerapkan perspektif global dengan suatu program pemasaran terkoordinasi yang diarahkan untuk konsumen global. Perspektif global yaitu merancang produk untuk memiliki daya tarik global seperti coca cola, KFC, Periklanan global yang berlaku universal lebih efisien dan berbiaya lebih murah dibandingkan dengan promosi terdesentralisasi. Namun demikian, ada empat faktor yang membuat pelaksanaan program iklam global menjadi tidak efektif dan sukar dilakukan meliputi : variasi produk, perbedaan bahasa, penerimaan kebudayaan, dan perbedaan citra.













BAB X
KEBIJAKAN DISTRIBUSI

Produk yang dihasilkan perusahaan memerlukan ketepatan cara dan jalur distribusi yang digunakan agar dapat sampai kepada konsumen. Bauran distribusi merupakan kombinasi saluran distribusi yang dipakai perusahaan untuk menyampaikan produk kepada konsumen akhir. Ketepatan memilih bauran distribusi akan sangat mempengaruhi kesuksesan penjulaan produk dari perusahaan, Saluran distribusi merupakan jalur yang diikuti suatu produk dari produsen untuk sampai pada pengguna akhir. Dalam proses distribusi produk secara umum dikenal perantara (middlemen/ intermediaries). Keputusan pemilihan perantara oleh perusahaan secara umum memperhatikan tiga faktor utama yaitu target pasar yang dituju, sifat dasar produk yang dipasarkan, dan biaya pengelolaan jalur distribusi. Adapun perantara yang digunakan oleh perusahaan secara umum terdiri dari:
1)      Pedagang grosir: perantara yang menjual produk ke pihak lain untuk dijual kembali.
1)
2)      Pengecer: perantara yang menjual produknya langsung ke konsumen.
2)
10.1.    Distribusi Produk Konsumsi
Beberapa alternatif yang digunakan oleh produsen untuk mengantarkan produk sampai kepada pengguna akhir
10.1.1 Distribusi langsung
Saluran distribusi langsung dilakukan oleh produsen apabila menjual produk pada konsumen akhir tanpa menggunakan perantara atau langsung berinteraksi dan berhubungan dengan konsumen akhir mereka. Dengan perkembangan teknologi internet, distribusi langsung semakin berkembang dengan interaksi antara produsen dan konsumen melalui media internet.
10.1.2  Distribusi eceran
Penyampaian produk dari produsen kepada konsumen akhir melalui pengecer yang menjual produk dalam kuantitas yang tidak terlalu banyak namun tersebar diberbagai tempat. Contioh distribusi eceran Produk jeans Cardinal yang memiliki gerai eceran sendiri diberbagai supermarket.

10.1.3 Distribusi grosir
Distribusi produk kepada konsumen melalui grosir yang mampu menyediakan ruang yang luas untuk penyimpanan barang sehingga toko pengecer tidak perlu melakukan stock barang yang banyak, cukup yang hanya dipajang denga persediaan terbatas, sedangkan kebutuhan mendesak disediakan oleh grosir setiap saat.

10.1.4  Distribusi melalui agen khusus atau broker
Distribusi produk menggunakan agen khusus atau broker yaitu perusahaan menggunakan perwakilan orangnya untuk berurusan dengan berbagai lini produk dari perusahaan untuk berhubungan dengan pedagang grosir atau pengecer.
10.2.    Distribusi Produk Bisnis
Distribusi produk bisnis (industrial distribution) berkaitan dengan jaringan dari anggota-anggota saluran yang terlibat dalam arus barang manufaktur ke pelanggan industri.
10.2.1 Distribusi Langsung Produk Bisnis
Kebanyakan barang-barang industri dijual langsung oleh produsen kepada pembeli industri. Sebagai perwakilan kontak dengan konsumennya, produsen memiliki kantor penjualan (sales office) yang menyediakan semua pelayanan untuk para pelanggan perusahaan dan bersifat sebagai kantor pusat untuk para penjualnya.
10.2.2 Distribusi Grosir Produk Bisnis
Grosir berfungsi sebagai perantara antara produsen denga konsumen industri merek. Saluran distribusi ini biasanya digunakan untuk kategori produk peralatan aksesoris seperti komputer, mesin faks, ataupun barang kebutuhaan pasokan kantor seperti kertas fotokopi, pensil, dll
10.2.3 Distribusi Pengecer Produk Bisnis
Saluran distribusi ini dipakai oleh perusahaan apabila perusahaan untuk mencapai industri pengguna akhir menggunakan jasa pengecer dalam pemasaran produknya. Contoh produk yang menggunakan jasa distribusi ini misalnya pakan ikan untuk industri budidaya ikan skala rumah tangga.

10.3     Strategi Distribusi
Strategi distribusi tergantung pada kelas produk dan tingkatan keterpapasan pasar (market exposure) yang paling efektif dalam menyampaikan produk kepada pelanggan terbesar. Tujuan strategi distribusi adalah menjadikan suatu produk dapat dicapai dalam jumlah lokasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
10.3.1  Distribusi intensif
Pendistribusian suatu produk melalui sebanyak mungkin saluran dan anggota saluran distribusi. Strategi ini umum dilakukan oleh kategori produk konsumsi berbiaya rendah sehingga diharapkan dapat menjangkau semua kalangan konsumen.

10.3.2 Distribusi eksklusif
Perusahaan memberikan hak ekslusif kepada pihak lain untuk mendistribusikan atau menjual suatu produk pada sejumlah grosir atau pengecer yang terbatas. Contoh distribusi ini misalnya distribusi mobil BMW
10.3.3  Distribusi selektif
Distribusi selektif merupakan gabungan antara distribusi ekslusif dan intensif dimana perusahaan hanya memilih grosir atau pengecer yang akan memberikan perhatian khusus pada suatu produk mereka. Pola distribusi ini berusaha menjangkau target konsumen yang lebih luas dari distribusi ekslusiif tanpa meninggalkan kesan produk yang umum atau murahan.
10.4     Konflik Saluran
Konflik saluran merupakan ketidaksepakatan antara anggota saluran distribusi terkait dengan peran dan imbalan yang diperoleh. Konfili saluran terjadi apabila tidak adanya kesepahaman antara pihak-pihak dalam jaringan distribusi. Konflik saluran dapat dipecahkan ketika para anggota saluran dikoordinasikan dengan lebih baik dan dilakukan kepemimpinan saluran oleh anggota distribusi yang paling kuat dan berpengaruh.
Macam konflik:
1)      Horizontal: terjadi antar perusahaan pada tingkat saluran sama.
1)
2)      Vertikal: terjadi antar perusahaan pada tingkat saluran
2)
10.5     Perdagangan Partai Besar
10.5.1 Pedagang besar (merchant wholesaler)
Pedagang grosir merupakan badan independen yang menjual berbagai jenis barang konsumsi atau bisnis yang diproduksi oleh berbagai perusahaan. Jenis pedagang grosir meliputi:
10.5.1.1 Pedagang grosir penuh
Pedagang grosir yang menyediakan berbagai jenis jasa mulai dari penyediaan jasa kredit, pemasaran, dan jasa perdagangan barang-barang sebagai tambahan dari jasa jual beli tradisional
10.5.1.2 Pedagang grosir terbatas
Pedagang grosir yang menyediakan jasa secara terbatas, bahkan terkadang hanya jasa penyimpanan. Contoh grosir terbatas yaitu drop shipper yaitu pedagang grosir yang memiliki fungsi terbatas pada menerima pesanan pelanggan, melakukan negosiasi dengan produsen, memberikan hak atas barang dan mengatur pengiriman kepada pelanggan.

10.5.2 Agen/ broker
Agen atau broker merupakan perpanjangan tangan dari produsen yang tidak memiliki divisi penjualan sendiri. Pentingnya agen atau broker terletak pada pengetahuan mereka akan pasar dan keahlian mereka dalam memasarkan produk. Agen/broker biasanya bekerja dengan berdasarkan komisi atas penjualan yang mereka lakukan.
10.6 Perdagangan Eceran:
10.6.1 Pengecer lini produk
ü  Toko serba ada (department store) yaitu pengecer berbagai produk yang dicirikan oleh pengorganisasian produk-produk yang mereka jual, Contoh toko serba ada misalnya minimarket Alfamart.
ü  Pasar swalayan, merupakan pengecer berbagai lini produk yang menawarkan berbagai beragam makanan dan yang sejenisnya dengan penekanan pada harga yang murah, pelayanan sendiri dan pilihan yang banyak.
ü  Supermarket dan Hypermarket merupakan pengecer lini produk yang sangat beragam yang menjual berbagai jenis produk yang tidak saling berhubungan.
ü  Specialty store yaitu toko khusus yang menjual produk tertentu dengan segmen pasar yang khusus. Toko khusus ini memberikan pelayanan mulai dari penentuan segmen yang jelas dengan menawarkan produk secara penuh dengan kemampuan pengetahuan produk yang luas.
ü  Factory outlet yaitu toko milik pabrikan atau kerjasama dengan pabrikan yang menghindari jalur distribusi grosir dan pengecer dalam menjual produknya kepada konsumen.

10.6.2 Pengecer tanpa toko
ü  Mail-order (catalog) marketing yaitu katalog yang disebarkan oleh perusahaan yang berisi gambar dan deskripsi produk yang ditawarkan kepada konsumen dan mengirim katalog tersebut kepada calon konsumen potensial atau yang sudah menjadi anggota.
ü  Telemarketing yaitu penggunaan telepon untuk menjual langsung kepada konsumen.
ü  Direct selling yaitu penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen dengan mendatangi mereka baik dalam keramaian ataupun mendatangi langsung dari rumah kerumah.
ü
ü  Electronic retailing (internet based stores, electronic catalogs, storefronts and cybermalls)
ü
10.7     Distribusi Fisik:
Distribusi fisik merupakan semua kegiatan yang dibutuhkan untuk memindahkan produk dari manufaktur ke konsumen. Tujuan distribusi fisik adalah menjadikan barang tersedia ketika dan dimana konsumen membutuhkan untuk membutuhkan agar tetap berbiaya rendah dan memberikan layanan agar para pelanggan tetap merasa puas.
Macam kegiatan:
ü  Pergudangan yaitu distribusi fisik yang berhubungan dengan penyimpanan barang-barang
ü
ü  Transportasi produk yaitu kegiatan memindahkan produk dari satu tempat ketempat yang lainnya. Biaya transportasi merupakan komonen biaya tertinggi dalam memindahkan suatu produk secara fisik. Dalam transportasiperusahaan harus memperhatikan beberapa faktor yaitu sifat dasar produk, jarak tempuh, kecepatan transportasi, dan keinginan dan kebutuhan pelanggan.




BAB XI
KEBIJAKAN HARGA
Keputusan penetapan harga suatu perusahaan mencerminkan tujuan penetapan harga yang ditetapkan manajemannya. Walau tujuannya beraneka ragam, namun secara keseluruhan penetapan harga yang tepat diharapkan dapat dijangkau oleh para penjual dalam memasarkan produknya.
Tujuan penetapan harga:
a) Memaksimalkan laba, penetapan harga yang berorientasi pada peningkatan laba perusahaan dari total unit produk yang terjual. Harga ditetapkan berdasarkan pertimbangan penerimaan penjualan terhadap biaya yang harus dikeluarkan. Pertimbangan mengenai efisiensi sumber daya perusahaan menjadi pertimbangan utama dalam menetapkan harga untuk mencapai tingkat return on sales atau investasi modal yang diharapkan
b) E-business, Penetapan harga untuk pemasaran secara e-busienss harus mempertimbangkan berbagai komponen biaya dan kesadaran konsumen (customer awareness) yang mungkin berbeda dengan konsumen konvensional. Harga internet bisa lebih murah karena kemampuan internet dapat memberikan hubungan langsung dengan pelanggan yang mengurang biaya intermediasi melalui perantara.
c) Pangsa pasar, Dalam jangka panjang perusahaan harus mendapatkan laba
dari penjualan produk mereka. Akan tetapi untuk meningkatkan pangsa pasar suatu produk baru, suatu perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih rendah untuk dapat melakukan penetrasi pasar sehingga memperoleh pangsa pasar yang besa. Dengan pangsa pasar yang besar, diharapkan tingkat penjualan akan tinggi sehingga meningkatkan total laba yang diterima oleh perusahaan.
d) Menutupi kerugian usaha, Perusahaan pada saat kondisi sulit kadang menetapkan harga jual untuk menutupi kerugian yang akan dialami perusahan. Pada saat kondisi perekonomian sedang mengalami krisis, ketahanan perusahaan dipertahankan dengan menetapkan harga yang lebih rendah sehingga memperoleh pendapatan yang dapat digunakan untuk bertahan dan beroperasional

11.1. Pendekatan Penetapan Harga
11.1.1 Berdasarkan biaya
Penetapan harga berorientasi biaya mempertimbangkan kebutuhan perusahaan untuk memperoleh laba dengan mempertimbangkan biaya produksinya. Perusahaan menentukan laba yang diharapkan dan menambahkan persentase laba tersebut dalam komponen harga yang ditentukan.
1. Penetapan harga cost plus
Penetapan harga produk oleh perusahaan dengan menambahkan suatu kisaran angka tertentu pada biaya produk agar dapat menjualnya dengan memperoleh laba yang diharapkan.
2. Analisis titik impas (cost volume profit analysis)
Perusahaan menetapkan harga jual suatu produk dengan pertimbangan pengeluaran biaya produksi. Perusahaan menentukan titik impas produksi (break even point) yang menggambarkan posisi perusahaan tidak mengalami kerugian atau memperoleh keuntungan dengan menjual produk sejumlah yang tertera pada titik impas. Perusahaan akan memperoleh keuntungan apabila penjualan produk melebihi titik impas dan rugi apabila dibawah kuantitas titik impas.Penentuan titik impas perlu memperhatikan sebarerapa kemampuan pembeli untuk membayar harga yang kita tawarkan dan harga persaingan produk.
11.1.2 Berdasarkan persepsi pembeli
Penetapan harga berdasarkan persepsi pembeli merupakan penetapan harga yang dilakukan berdasarkan informasi dari konsumen. Konsumen memiliki gambaran tentang manfaat yang diperoleh dari suatu produk dan biaya yang mau mereka keluarkan untuk membeli produk tersebut. Perusahaan menggunakan persepsi konsumen tersebut sebagai pertimbanan utamamenetapkan harga jual produknya selain komponen tambahan lain untuk harga sehingga harga yang ditetapkan akan lebih bisa diterima oleh konsumen karena sesuai dengan persepsinya
11.1.3 Berdasarkan persaingan
Penetapan harga persaingan memperhatikan pesaing perusahaan dalam penetapan harga produk. Strategi harga relative pricing dilakukan perusahaan dengan menetapkan harga jual produk berada diatas, dibawah atau sama dengan harga pada tingkat persaingan yang ada. Penetapan harga dengan metode follow the leader (mengikuti pemimpin) suatu perusahaan tidak menetapkan harga sendiri namuan bereaksi menyesuaikan harga dari pemimpin pasar yang ada sehingga tidak terjadi persaingan harga.

11.2.    Strategi Penetapan Harga Produk Baru
1. Skimming
            Skimming adalah menetapkan harga yang relatif tinggi pada saat produk diluncurkan pertama kali dipasar. Produk teknologi dengan investasi yang tinggi biasanya menggunakan strategi ini untuk menutupi biaya riset dan pengembangan produk yang mahal.
2. Penetration price
Perusahaan menetapkan harga jual produk dengan harga yang murah dengan harapan akan memperoleh pangsa pasar yang luas dalam waktu yang cepat. Tujuan perusahaan menerapkan strategi ini adalah untuk penetrasi secepatnya kedalam pasar sehingga mampu membangun kekuatan merek dan loyalitas konsumen.
12.3. Strategi Harga Psikologis
Strategi harga psikologis mempertimbangkan faktor psikologis konsumen dalam memutuskan untuk melakukan pembelian produk. Penentuan harga psikologis berusaha mendekati sisi emosional konsumen dalam motif pembelian suatu produk.
1. Prestige pricing
Perusahaan menetapkan harga yang tinggi untuk membangun citra merek ekslusif dan berkualitas. Strategi ini cocok diterapkan untuk produk-produk kategori produk shopping dan specialty yang memerlukan pertimbangan matang dalam proses pembelian.Produk fashion merupakan salah satu jenis produk yang menggunakan strategi ini untuk membangun citra merek dikonsumen mereka.

2. Odd pricing
perusahaan menetapkan besaran harga yang ganjil dan dibawah jumlah genap dengan harga yang selisih nominal kecil. Penetapan harga ini dimaksudkan untuk menarik minat konsumen untuk membeli barang yang terasa lebih murah. Supermarket banyak menerapkan strategi harga ini pada produk-produk mereka seperti Carrefour, SuperIndo, dll
3. Multiple unit pricing
Strategi penentuan harga digunakan perusahaan yang menjual dengan harga yang lebih rendah apabila konsumen membeli dalam jumlah barang yang banyak.Semakin banyak barang yang dibeli, maka harga perunitnya semakin murah.
4. Price lining
Perusahaan menjual produk dengan harga yang berbeda untuk model yang berbeda dalam lini produk tertentu. Setiap model produk memiliki perbedaan kualitas dan harga yang berbeda-beda. Konsumen dapat memilih produk dengan harga dan kualtas yang sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen. Harga jual ini sering diterapkan oleh produsen komputer dalam memasarkan produk-produknya
5. Leader pricing
Perusahaan menerapkan harga yang lebih rendah untuk beberapa produk yang mereka jual sehingga akan meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung ke toko mereka. Penetapan harga yang lebih murah dibandingkan tempat lain untuk beberapa item produk diharapkan akan meningkatkan kunjungan pembeli dan melakukan pembelian produk ditoko tersebut, Strategi ini sering dilakukan oleh supermarket atau toko serba ada yang menjual aneka jenis produk yang berbeda sehingga konsumen tidak hanya membeli produk yang berharga murah tapi diharapkan akan membeii produk lainnya.
12.4.    Strategi Harga Diskon
            Strategi ini digunakan perusahaan untuk memberikan potongan harga untuk meningkatkan penjualan. Harga diskon dapat diberikan berdasarkan kuantitas produk yang dibeli oleh konsumen atau juga dengan menggunakan kartu diskon yang dapat diperoleh oleh konsumen setelah membeli produk dengan nilai nominal tertentu. cash discount adalah diskon yang berupa berupa pemotongan tunai dari pembayaran yang dilakukan pelanggan.










DAFTAR PUSTAKA
http://manajemen-site.blogspot.com/2015/02/motivasi-kerja-dalam-pegantar-bisnis.html
Awaluddin Ishak 2019. Kebijakan produk.FEBUHO,21November
Awaluddin Ishak 2019. Kebijakan promosi.FEBUHO,23November
http://www.staff.Uny.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH TENTANG HUKUM MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM

MAKALAH HUKUM MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM TUGAS MATA KULIAH: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DOSEN : LA ODE WAHIDIN, S.Pd., M.Pd.I ...